Kemanakah Ban bekas dibuang?

Dunia otomotif semakin hari semakin pesat perkembangannya,termasuk di Indonesia berbagai jenis mobil dan motor setiap hari diproduksi dalam jumlah yang banyak, maka tak heran dari perkembangan dunia otomotif ini menarik minat sebagian orang untuk membuka usaha seperti bengkel service,accesoris,dll.Termasuk juga bisnis tambal ban yang setiap hari bisa kita temukan di pinggir-pinggir jalan.Bagi pengguna kendaraan baik itu roda 2 maupun roda 4 pasti pernah mengalami pecah ban,penyebabnya beragam bisa karena tertusuk paku atau benda tajam lainnya bahkan bisa juga karena ban luar kendaraan anda sudah tidak layak pakai dan harus diganti dengan yang baru.Pergantian ban baru ini tentunya hal mudah dilakukan bahkan anda sendiri pun bisa melakukannya,tapi yang menjadi pertanyaannya adalah harus dikemanakankah ban bekas yang sudah tidak terpakai itu?
Didiamkan saja ditempat terbuka?
Hati-hati menyimpan ban atau bahkan menumpuk nya di tempat terbuka karena berpotensi menjadi sarang nyamuk ketika musim hujan tiba dan air menggenang di dalam ban tersebut.
Apakah dibuang ke tempat sampah?

Wikipedia menyatakan bahwa setiap tahun sebanyak 260 juta  ban bekas di seluruh dunia berakhir di tempat sampah/TPA tentunya limbah ban tersebut akan mengganggu stabilitas unsur tanah,menimbulkan berbagai macam penyakit dan mencemari udara apabila di bakar,pilihan yang sulit bukan?membuangnya sangat mudah tapi kenyataannya berakibat fatal karena ban ini memerlukan waktu beribu-ribu tahun untuk bisa terurai karena terbuat dari karet sintetik.
Lalu bagaimana seharusnya?
Ban bekas bisa kita gunakan untuk menjadi barang-barang yang bermanfaat seperti misalnya dibuat kursi,sandal,ayunan,dan lain lain.Jika anda tidak bisa membuatnya maka anda bisa memberikannya atau di jual kepada seseorang atau pelaku usaha yang bergerak di bidang pengolahan limbah ban bekas tersebut harganya antara Rp.500-Rp.1000 lumayan kan?hal itu lebih baik dibanding anda membuangnya ke tempat sampah.